Thursday, December 11, 2014

Kasih Ibu

Tags

Pada malam itu, Ana bertengkar dgn ibunya. Karena sangat
marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa
apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa
ia sama sekali tdk membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi
dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali
memesan
semangkuk bakmi, tetapi ia tdk punya uang.
Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya,
lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk
bakmi?” ” Ya, tetapi, aku tdk membawa uang” jawab Ana
dengan malu-malu
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai.
“Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.
Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan
semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian
air matanya mulai berlinang. “Ada apa nona?”
Tanya si pemilik kedai.
“tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil
mengeringkan air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku
semangkuk bakmi !, tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar
denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku
agar jangan kembali lagi ke rumah”
“Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku
dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada
pemilik kedai.
Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik
nafas panjang dan berkata “Nona mengapa kau berpikir seperti
itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk
bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan
nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak
berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar
dengannya”
Ana, terhenyak mendengar hal tsb. “Mengapa aku tdk berpikir
ttg hal tsb? Utk semangkuk bakmi dr org yg baru kukenal, aku
begitu
berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku
selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan
kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele,
aku bertengkar dengannya.
Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya
untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia
memikirkan kata-kata yg hrs diucapkan kpd ibunya. Begitu
sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah
letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama
yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang, cepat
masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah
dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau
tdk memakannya sekarang”. Pada saat itu Ana tdk dapat
menahan tangisnya, ia menangis & bersujud dihadapan ibunya…


sumber : fb petruk tralala

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon